Translate

Wednesday 14 January 2015

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Anggota Komisi IV DPR RI, Luther Kombong, dapil Kalimantan Timur mengatakan, dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) kita harus mengubah pola pikir bahwa menjadi petani dan nelayan adalah satu pekerjaan yang mulia serta mendapatkan hasil yang tinggi. Contohnya di Thailand, perkebunannya maju, sehingga beras banyak di impor dari sana.


Kini sudah waktunya, dalam menghadapi MEA, pemerintah harus lebih masif dalam mengoptimalkan pengembangan pertanian dan perkebunan. Memberi insentif yang sebesar besarnya kepada masyarakat agar pemuda berminat untuk bertani dan berkebun. Pemerintah harus turun tangan. Pupuk harus tersedia dan murah harganya. Bibit harus tersedia dan murah harganya. Infrastruktur harus baik, dan insentif-insentif lain juga harus diberikan kepada petani yang berprestasi.

Mustinya buah-buah impor dibatasi sehingga memberi rangkasangan untuk petani buah lokal. Pengemasan buah-buahan harus baik agar tahan lama. Rekayasa penanaman juga harus dilakukan supaya seragam hasil panennya; warnanya sama, besarnya sama dan rasanya sama. Kita jangan malu-malu untuk studi banding ke Thailand, agar kita bisa mengadopsi pola tanam, pengembangan pertanian dan perkebunan yang baik ke Indonesia. Mengenai peternakan sapi dan kerbau, kita tahu yang paling baik ada di NTB. Sehingga kita harus ada Gerakan satu jiwa satu sapi. Atau satu jiwa dua sapi. Karena lahan kita cukup luas dan manusia kita cukup banyak.

https://www.facebook.com/luther.kombong
www.infoluther.net

No comments:

Post a Comment

Kirim Pesan yang membangun...!